Home »
Property Lokal
» Ciputra: "Booming" Properti 3 masih akan bertahan Tahun Lagi!
Ciputra: "Booming" Properti 3 masih akan bertahan Tahun Lagi!
Written By Unknown on Wednesday, May 29, 2013 | 1:36 AM
Ciputra, salah satu tokoh yang kiprahnya diakui dunia Internasional, mengatakan masa-masa booming properti di Indonesia masih akan berlangsung hingga tiga tahun ke depan. Peraih Luminary Award ini optimistis iklim investasi dengan dukungan perekonomian kian kondusif dapat menggerakkan pertumbuhan bisnis dan industri properti yang positif.
Kami tidak menjual saham, kami tidak melakukan obral, kami tidak menjual sekadar properti. Tapi kami optimistis, karena kami menjual brand yang dipercaya pembeli, kami menjual komitmen.
-- Ciputra
Menurut Ciputra, segala indikator aktual yang terjadi tak akan memberikan peluang bisnis properti akan "crash" dalam waktu dekat. Suku bunga perbankan masih di bawah 10 persen, pertumbuhan ekonomi berada di angka positif yakni 6 persen, dan kebutuhan properti terutama perumahan masih sangat tinggi. Selain itu, harga properti Indonesia masih sangat rendah dibanding negara lain. Sehingga menarik minat investor menanamkan uangnya ke properti.
"Ketimpangan 14 juta unit rumah yang belum terpenuhi akan mendorong pengembang untuk terus melakukan pembangunan. Ini secara langsung berdampak pada laju pertumbuhan bisnis dan industri properti," ujar Ciputra kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (28/5/2013).
Menghadapi peluang dan tantangan demikian, Ciputra Group sendiri mengakomodasi perubahan pasar yang dinamis tersebut dengan mengubah strategi bisnis. Menurut pria 83 tahun yang masih kuat mengingat detil sejarah panjang imperium bisnisnya ini, strategi yang diimplementasikan adalah menjalin kerjasama srategis dengan pemilik lahan.
Opsi kerjasama dengan pemilik lahan memungkinkan Ciputra Group dapat meminimalisasi ongkos produksi (dalam hal ini modal kerja) serta mengurangi ketergantungan akan hutang kepada perbankan. Hutang Ciputra Group saat ini, hanya sepuluh persen dari total nilai ekuitas.
Defisit lahan kosong di Jakarta dan umumnya di Pulau Jawa, dianggap Ciputra sebagai tantangan sekaligus peluang. Harga tanah di kota dengan infrastruktur memadai, sudah sangat tinggi dan pasoknya pun minim. Itu yang menjadi pemikiran Ciputra tiap hari. Karena itulah pihaknya saat ini aktif melakukan ekspansi ke luar Jawa.
"Kami tidak menjual saham, kami tidak obral, kami tidak menjual sekadar properti. Tapi kami optimistis, karena kami menjual brand yang dipercaya pembeli, kami menjual komitmen," tandas Ciputra.
Ciputra belajar dari krisis 1997/1998. Menurutnya, mengembangkan properti, tidak bisa dilakukan sendiri. Selain urusan filosofi bisnis yang mereka pegang teguh yakni integrtitas, profesional, dan berkomitmen, juga entrepreuneur. Hal terakhir inilah yang membuat Ciputra punya mimpi melahirkan generasi baru "Ciputra-Ciputra" muda.
Kiat bertahan
Diakui atau tidak, Ciputra merupakan begawan properti tak tergantikan hingga saat ini. Terobosan ide, gagasan kreatif dan komitmennya terhadap sektor properti Indonesia tak diragukan. Ia pun tak segan berbagi tentang kiat-kiatnya dapat bertahan dari krisis properti dan mampu mengembalikan hegemoninya di tengah-tengah persaingan yang demikian sengit.
Menurutnya, yang sangat dibutuhkan oleh pemain properti adalah tak sekadar dapat membangun properti, menjualnya dan kemudian laris terserap pasar. Paling penting adalah bagaimana membangun branding yang tercipta dari tiga hal integritas, profesional dan entrepreneur (berkomitmen). Integritas dapat diciptakan dari perilaku berbisnis dengan adil, berbisnis dengan benar, berbisnis dengan jujur.
"Tanpa ketiganya, tak akan dipercaya," imbuh Ciputra.
Sementara profesional adalah tak sekadar dapat melahirkan perusahaan-perusahaan yang menaungi proyek-proyek baru. Melainkan juga bagaimana perusahaan-perusahaan tersebut dapat menghasilkan keuntungan dan menjalankan otoritasnya secara independen. Ciputra memiliki tiga unit perusahaan terbuka; PT Ciputra Surya Tbk, PT Ciputra Property Tbk dan PT Ciputra Development Tbk yang masing-masing dikelola secara mandiri dan profesional.
"Ketiganya memiliki kapitalisasi pasar senilai lebih kurang Rp 40 triliun. Kami akan menambah nilai tersebut seiring dengan rencana besar membangun properti di seluruh pelosok Indonesia. Karena Indonesia bukan hanya Jakarta atau Jawa, tapi dari Sabang sampai Merauke," ucap Candra Ciputra, generasi kedua sekaligus pemimpin usaha Ciputra Group.
Dengan kondisi seperti ini tunggu apa lagi, mari menjadi expert di bidang property dengan mengikuti pelatihan di http://propertybusinessacademy.com/
Labels:
Property Lokal
Post a Comment