Home »
Tips seputar property
» 7 Langkah Sukses Menjadi Pebisnis Properti
7 Langkah Sukses Menjadi Pebisnis Properti
Written By Unknown on Wednesday, April 17, 2013 | 3:28 AM
Mau menjadi pebisnis properti? Kalau mau sukses menjadi pebisnis properti, kenali dulu Klasifikasi Bisnis Properti. Mau menjadi Investor, Developer, Kontraktor atau Kavlinger? Blog ini adalah tempat terbaik untuk membimbing langkah Anda. Disini Anda akan tahu bahwa Menjadi Developer Properti itu Mudah..!! dan Dimana letak Kunci Sukses Developer. Anda juga akan mengerti bahwa tidak ada istilah rugi dalam investasi properti. Anda juga akan tahu bahwa persamaan antara orang-orang yang sudah kaya adalah kalau tidak kaya melalui properti, mereka pasti akan membeli properti. Jadi, sudah siap melangkah untuk menjadi orang kaya gara-gara berbisnis properti? Sebelumnya kenali dulu jenis harga properti. Kemudian pelajari tips sukses dalam negosiasi properti. Jangan mau terjebak dalam mitos yang ada di investasi properti. Selain itu, Anda juga harus memiliki trik cerdas dalam berinvestasi properti. Jangan lupakan untuk mengetahui Istilah Penting Dalam Bisnis Properti.
Nah setelah itu baru mulai langkahkan kaki menjadi seorang pebisnis properti. Are You Ready..?? Ikuti 7 langkah berikut, 7 Langkah Sukses Menjadi Pebisnis Properti:
1. Cari Listing
Listing di sini adalah pemilik yang berniat menjual atau menyewakan propertinya, sekaligus orang yang berniat untuk membeli properti dalam jangka waktu dekat. Listing dapat Anda miliki melalui relasi, teman, kerabat, iklan baris di koran, majalah atau tanda di de- pan rumah yang mau dijual. Nah, Anda tinggal menghubungi mereka, tawarkan kerja sama. Tanyakan apakah mereka bersedia menjual rumahnya melalui Anda. Jika harga yang ditawarkan cukup tinggi, Anda bisa membujuk mereka untuk melakukan transaksi dengan dua kali pembayaran. Pertama, berikan uang muka saat proses transaksi berlangsung. Kedua, lunasi saat Anda telah menemukan pembeli yang tepat, tentunya dengan harga berlipat. Metode ini disebut juga dengan metode flip (membalikkan transaksi). Anda bisa menanyakan kepada si penjual kapan dia akan menggunakan uangnya, lalu mintalah fotokopi sertifikat rumahnya.
2. Promosikan
Setelah properti terbeli, Anda tinggal mencari penjual jika ingin dijual atau penyewa jika ingin disewakan. Nah caranya adalah dengan melakukan promosi. Pengadaan promosi yang gencar akan menjaring tidak hanya 1 atau 2 orang pembeli. Pilihan pembeli yang bervariatif akan membuat Anda lebih leluasa menentukan siapakah yang cocok dengan penawaran yang tersedia. Jangan terjebak dengan keharusan membiayai iklan yang mahal. Anda harus tahu strategi yang tepat dalam mengiklankan produk agar tepat sasaran. Jangan sampai membuang dana dan tenaga tanpa tahu prospek (pembeli) yang akan didapatkan. Pemasangan spanduk atau tanda ‘dijual’ di depan rumah yang ditawarkan merupakan hal yang wajar dilakukan. Anda bisa mencantumkan nomor telepon Anda di palang tersebut. Promosi lain yang lebih besar bisa dilakukan dengan iklan di surat kabar setempat.
Dewasa ini, iklan properti di koran segera akan beralih ke internet, melalui website properti. Anda harus siap menyambut era internet dalam pemasaran properti. Pembeli akan lebih bisa menikmati pencarian informasi properti melalui internet. Penyajian informasinya bisa sangat menarik dengan foto-foto rumah dan data-data yang lengkap. Di Jakarta sudah ada website yang berisi cukup banyak informasi properti yang dipasarkan agen properti. Salah satunya adalah Rumah Raya.
Dalam tiga sampai lima tahun ke depan, iklan properti di Internet akan mengalahkan peran iklan properti di koran bukan hanya di Jakarta, juga di kota-kota besar di Indonesia.
3. Lakukan Approachment (pendekatan)
Langkah berikutnya, Anda bisa melakukan pendekatan kepada calon konsumen (pembeli). Hal ini harus langsung dikerjakan setelah Anda mendapatkan respon dari promosi yang Anda lakukan. Pendekatan ini dilakukan agar mereka mau bekerja sama dan mempercayai Anda dalam pencarian properti yang tepat bagi kebutuhan mereka. Anda bisa membuka pintu komunikasi dengan calon pelanggan dengan jaIan berkenalan via telepon, email, atau temu muka langsung dengan pembeli.
Pendekatan tidak hanya sebatas hanya sekali atau dua kali berbicara. Karena, kadang-kadang transaksi tidak terjadi di properti pertama, mungkin ke lima, ke empat atau ke sekian. Maka dari itu langkah pendekatan yang Anda lakukan harus efisien dan efektif.
Lakukan pendekatan seoptimal mungkin, sehingga Anda tahu properti seperti apa yang benar-benar tepat bagi calon pembeli. Gali sebanyak-banyaknya informasi tentang keinginan, kebutuhan dan kebiasaan mereka pada setiap kesempatan pertemuan. Lalu, lihat pada listing properti yang Anda punya dan carikan yang sekiranya tepat untuk mereka. Dengan demikian, Anda akan efektif dalam mengadakan approachment sehingga closing bisa cepat terjadi dengan sesedikit mungkin tenaga dan waktu.
4. Belajar Public Relation
Berbicara dengan orang lain tidak boleh sembarangan, apalagi jika berhadapan dengan calon pembeli. Keahlian terkait dengan people skill mutlak harus Anda kuasai. People skill ini menyangkut kemampuan sosial, interpersonal (empati), dan komunikasi.
5. Ketahui Rencana Tata Ruang Kota (RTRK)
Rencana Tata Ruang Kota (RTRK) sangat mempengaruhi harga jual tanah dan bangunan di wilayah bersangkutan. Ada baiknya Anda melakukan survei terlebih dahulu ke Dinas Tata Kota suatu daerah tertentu demi memperoleh penjelasan yang selengkap-lengkapnya tentang rencana pengembangan wilayah. Dari penjelasan peta dan RTRK propinsi, Anda akan menemukan wilayah-wilayah mana yang akan dikembangkan menjadi daerah industri, permukiman, pendidikan, ataupun perdagangan dalam beberapa tahun ke depan. Anda bisa menjadikan informasi penting ini sebagai acuan dalam melaksanakan pendekatan pada klien.
Nah, apapun yang bisa Anda dapatkan dari RTRK pasti bisa jadi bahan pertimbangan mencari properti yang tepat sesuai tujuan klien Anda. Jangan sampai Anda salah memberi masukan ke klien tentang rencana wilayah. Terlebih lagi jangan sampai Anda menjual dengan harga yang sebenarnya jauh di bawah standar, karena siapa tahu lokasi tersebut bakal berkembang satu tahun kemudian. Naik turun nilai properti sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang disebutkan tadi.
6. Bekerjasamalah dengan Perusahaan Agen Properti
Nah, taktik ini cocok bila Anda ingin cepat belajar. Bergabunglah dengan perusahaan properti yang terpercaya. Dari situ, Anda bisa belajar mengenai manajemen yang telah maju dalam menangani penjualan properti. Perusahaan-perusahaan ini biasanya berfungsi sebagai broker. Mereka merupakan perantara antara penjual properti dan pembeli properti. Dari mereka Anda bisa belajar mengenai teknik-teknik negosiasi, jaringan, bahkan, keahlian dalam melakukan pembalikan transaksi. Jika Anda sudah bisa berdiri sendiri dan memiliki jaringan cukup Anda bisa membuka sistem baru yang lebih kompetitif dengan standar pelayanan tinggi kepada klien.
7. Bersifatlah Sabar
Dalam menjalankan bisnis properti, Anda dituntut memiliki kesabaran tinggi. Jangan salah! Banyak kejadian dan kasus di lapangan yang bisa membuat mereka mundur teratur. Dari mencari listing sampai akhirnya closing membutuhkan kesabaran ekstra. Pada saat melakukan pendekatan, biasanya Anda perlu menemani calon pembeli melihat-lihat properti. Ini sering tidak bisa selesai sekali dua kali, bisa saja kegiatan ini memenuhi agenda Anda dalam sepekan. Bagian terparahnya, tidak semua pembeli melanjutkan hubungan kerja sama ini. Pembeli yang tidak tertarik dengan listing Anda bisa semena-mena mencueki Anda. Anda menelepon tapi pembeli tidak mengangkat telepon Anda. Nah, kalau sudah terjadi, sabar jangan sampai ketinggalan. Ini adalah modal utama yang harus terus dipupuk demi menjaga relasi.
Salam Sehat dan Sukses
Labels:
Tips seputar property
Post a Comment