Home » » Yuan Perkasa, China "Invasi" Inggris

Yuan Perkasa, China "Invasi" Inggris

Written By Unknown on Monday, June 24, 2013 | 8:22 PM




Terus melemahnya nilai tukar "pound" terhadap "yuan" sejak pertengahan 2007, kian membangkitkan semangat investor China merambah Inggris. Salah satu konglomerat  terbesar China, Dalian Wanda Group, bahkan mulai mengguritakan bisnisnya di Negeri Monarki ini.

Teranyar, mereka positif  membenamkan dananya senilai 1 miliar pound atau setara dengan Rp 15,2 triliun di London. Pengembang yang sepenuhnya dikendalikan miliarder Wang Jianlin ini akan mengembangkan hunian vertikal tertinggi di Eropa Barat.

Apartemen tersebut menjulang 205 meter (673 kaki). Lokasinya dekat dengan Gedung Parlemen Inggris. Kawasan ini merupakan salah satu klaster berkumpulnya gedung-gedung tinggi yang disebut Nine Elms. Menurut Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH), gedung apartemen tertinggi di Eropa Barat saat ini adalah HSB Turning Torso di Malmo, Swedia, setinggi 190 meter.

Wanda juga bakal menghabiskan dana sekitar 700 juta pound (Rp 10,6 triliun) untuk hotel mewah setinggi 62 lantai dan apartemen di atas lahan di South Banks Sungai Thames. Selain itu, mereka telah setuju membayar 320 juta pound (Rp 4,8 triliun) untuk membeli 92 persen Sunseeker International Ltd, pemilik sebuah "yacht" mewah yang dikendarai Daniel Craig dalam film James Bond.

"Pengembang Cina perlu mengembangkan pasar luar negeri sebagai akibat pembatasan ekspansi properti domestik mereka oleh pemerintah setempat. Mereka sangat kaya untuk melakukan itu. Bahkan di Negara Eropa yang telah mapan sekalipun," ujar Zuo Hongying, analis Shanghai AJ Securities Co.

London sendiri telah menjadi surga investasi asing pasca krisis finansial global. Penurunan nilai tukar "pound" sangat menarik investor asal Malaysia dan juga Russia. Mereka bahkan kepincut terhadap pengembangan Battersea Power Station, di mana sekitar setengah dari proyek apartemennya telah dijual di pasar luar negeri. Pengembang China, termasuk China Vanke Co (200002), juga memperluas pangsa pasarnya di sini untuk ikut meraup keuntungan dari tingginya permintaan properti.

"Investasi di London dianggap jauh lebih aman ketimbang Shanghai. Hasil investasi pun sudah pasti lebih tinggi. Pound telah kehilangan sekitar 37 persen terhadap yuan sejak pertengahan Juni 2007," kata Head of Research Jones Lang LaSalle Shanghai, James MacDonald.

Sumber : businessweek.com
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Blog Unik | Website PBA | Property bussiness academy
Copyright © 2011. Training Property - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger